Klasifikasi Tanaman Paku Semanggi – Paku Semanggi adalah
sekelompok paku air (Salviniales) dari marga Marsilea yang di Indonesia mudah
ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi. Morfologi tumbuhan marga
ini khas, karena bentuk entalnya yang menyerupai payung yang tersusun dari
empat anak daun yang berhadapan. Akibat bentuk daunnya ini, nama
"semanggi" dipakai untuk beberapa jenis tumbuhan dikotil yang
bersusunan daun serupa, seperti klover. Semua anggotanya heterospor: memiliki
dua tipe spora yang berbeda kelamin. Daun tumbuhan ini (biasanya M. crenata)
biasa dijadikan bahan makanan yang dikenal sebagai pecel semanggi, khas dari
daerah Surabaya. Organ penyimpan spora (disebut sporokarp) M. drummondii juga
dimanfaatkan oleh penduduk asli Australia (aborigin) sebagai bahan makanan.
Semanggi M. crenata diketahui mengandung fitoestrogen (estrogen tumbuhan) yang
berpotensi mencegah osteoporesis.Tumbuhan ini juga berpotensi sebagai tumbuhan
bioremediasi, karena mampu menyerap logam berat Cd dan Pb. Kemampuan ini perlu
diwaspadai dalam penggunaan daun semanggi sebagai bahan makanan, terutama bila
daunnya diambil dari lahan tercemar logam berat. Habitat: Tumbuh pada tempat
yang terkena sinar matahari atau agak rindang pada dataran rendah hingga
ketinggian 3000 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan.
Kandungan kimia: Minyak atsiri; Saponin; Zat samak. Tumbuhan ini dapat
digunakan sebagai obat pengecilan hati dengan busung (Liver cirrhosis dan
ascites), batu empedu, infeksi saluran kencing, batuk dan sesak nafas,
sariawan, radang tenggorok, infeksi amandel, infeksi telinga tengah.
Klasifikasi Paku Semanggi
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)
- Kelas : Pteridopsida
- Ordo : Salviniales
- Famili : Marsileaceae
- Genus : Marsilea
- Spesies : Marsilea crenata
Sekitar 35 spesies, diantaranya adalah M. crenata, M. quadrifolia, M. drummondli, M.
macrocarpa, M. exarata.
Adapun beberapa ciri-ciri morfologisnya secara umum adalah
sebagai berikut:
Bentuk kecambah. Semanggi merah yang baru tumbuh memiliki
bentuk kotiledon seperti spatula yang panjangnya 6-7 mm dan tidak memiliki
serabut.
Akar. Semanggi merah memiliki jenis akar tunggang, dengan
serabut-serabut akar yang berada di sekitar akar tunggang tersebut.
Batang. Bentuk batangnya agak lemah, tetapi tingginya 8-20
inchi. Cabang batangnya berwarna kemerah-merahan mengkilat dengan dikelilingi
serabut yang berwarna keputih-putihan.
Deskripsi menurut buku flora adalah tumbuhan dengan daun
berdiri sendiri atau dalam berkas, menjari berbilang 4, tangkai daun panjang
dan tegak, panjang 2-30 cm, anak daun menyilang, berhadapan, berbentuk baji
bulat telur, gundul atau hampir gundul, dengan panjang 3-22 cm dan lebar 2-18
cm, urat daun rapat berbentuk kipas, pada air yang tidak dalam muncul diatas
air. Biasanya di temukan di sawah, selokan dan genangan air dangkal. Tanaman
semanggi ini terkadang di konsumsi oleh sebagian orang sebagai lalapan. Bagi
mahasiswa pengikut mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah sering kali di gunakan
sebagai salah satu sampel praktikum untuk topik Tumbuhan Paku. Kebetulan saya
punya tanaman semanggi ini dan di pelihara di dalam pot.
Semanggi Berdaun Empat (Marsilea quadrifolia) adalah
tumbuhan pakis yang daun-daunnya nampak seperti daun semanggi. Apakah menurut
Anda istilah pakis dan semanggi tidak saling berhubungan? Justru sebaliknya–
kedua istilah ini menjelaskan karakteristik tanaman-tanaman yang sangat
dekoratif namun praktis tidak dikenal dalam dunia berkebun ini.
Semanggi Berdaun Empat mempunyai akar tinggal (rhizoma) yang
panjang, mengingatkan kita pada tali sepatu. Daun-daunnya yang mengapung di
air, bertumbuh dari rhizoma. Daun-daun ini terdiri dari 4 helai, seperti
semanggi berdaun empat. Apabila Anda mengambil rhizoma-nya pada musim gugur,
sejumlah benda kecil akan tampak (mirip biji kacang buncis kecil). Itu adalah
tubuh spora yang di dalamnya terdapat spora – dari sanalah muncul kesimpulan
bahwa tangkai tumbuh-tumbuhan ini berasal dari paku-pakuan. Semanggi Berdaun
Empat kaya bahan nutrisi, di semua benua, kecuali Amerika Selatan. Di Amerika,
tumbuhan ini dianggap sebagai tumbuhan pengganggu (gulma). Di Slowakia,
tumbuhan ini berkembang di 7 tempat berbeda pada tepi sungai Latorica. Dahulu,
mereka terlihat di daerah aliran sungai Bodrog, Laborec dan Uh. Di
daerah-daerah tropis terdapat beberapa spesies terkait, Semanggi Berdaun Empat
(Marsilea quadrifolia), yang bisa dibudidaya, bukan tanaman yang banyak
syaratnya, dan sudah lebih dari cukup bila ditanam dalam pot sejauh tetap diisi
dengan air dan sedikit tanah di dasarnya. Anda dapat menanam tumbuhan ini tanpa
kesulitan dalam pot berukuran 20×20×20 cm, sedangkan ukuran ideal pot adalah
60–80 liter atau lebih. Anda pun dapat memelihara tumbuhan ini di luar rumah
sepanjang tahun (karena ia tahan cuaca dingin membeku). Karena bukan merupakan
tanaman yang banyak tuntutannya, dan mudah berkembang, siapa pun bisa
menanamnya.
Semanggi Berdaun Empat ini akan bertumbuh sangat baik di
dalam empang kebun. Cukup masukkan sedikit tanah dari kebun Anda ke dasar
empang– lalu tempatkan rhizoma ke dalam tanah tersebut. Setelah itu, Anda
nyaris tidak perlu memberi perhatian, karena Semanggi Berdaun Empat sanggup
mengurus diri sendiri. Semanggi Berdaun Empat akan beradaptasi cepat dengan
kedalaman air sedangkan kualitas air tidak dihiraukannya. Anda dapat menanamnya
dengan beberapa kedalaman (5–100 cm) – batang-batang tanaman ini akan dengan
sendirinya menyesuaikan diri terhadap kedalaman air hingga daun-daunnya
mengambang di dalam air. Anda dapat membantu tanaman ini menyebar dengan
memisah-misahkan akar-akar rhizoma-nya. Sebuah rhizoma kecil (sekitar 10 cm)
sudah lebih dari cukup untuk menciptakan hamparan karpet Semanggi Berdaun Empat
pada permukaan air.
Semanggi air merupakan tanaman kelompok paku air, hidup
secara liar di lingkungan perairan seperti kolam, sawah, danau, dan rawa-rawa.
Daun semanggi air berbentuk bulat dan terdiri dari empat helai anak daun.
Tanaman yang biasa dikonsumsi ini diambil dari lingkungan persawahan di daerah
Surabaya. Semanggi air biasa dikonsumsi dengan cara dikukus. Bagian dari
tanaman ini yang digunakan adalah daun dan tangkai. Saat ini di Indonesia masih
sedikit penelitian mengenai tumbuhan air khususnya semanggi air, baik kandungan
gizi seperti vitamin maupun karakteristiknya misal histologi. Informasi ini
diperlukan agar masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan air tersebut secara
optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui anatomi daun semanggi,
mengetahui komposisi gizi daun semanggi, mengetahui kandungan vitamin sebagai
salah satu elemen yang dibutuhkan tubuh pada daun semanggi serta melihat
pengaruh pengukusan terhadap komposisi gizi dan kandungan vitamin daun
semanggi. Deskripsi histologis pada semanggi air terdiri dari bagian daun,
tangkai, batang, dan akar. Daun tersusun atas jaringan epidermis, palisade,
bunga karang, parenkim, dan jaringan pengangkut. Jaringan epidermis pada daun
bentuknya cenderung tidak beraturan dan terdiri dari satu lapis sel yang
terletak di bagian terluar. Jaringan epidermis terdapat di kedua sisi. Stomata
ditemukan pada epidermis atas. Jaringan pengangkut tersusun atas floem yang
terletak di luar xilem dan mengelilingi kedua sisinya. Bagian tangkai terdiri
dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut. Jaringan
epidermis tersusun lebih rapih dibandingkan pada daun. Ruang interseluler
banyak terdapat pada tangkai. Rongga-rongga ini membut tangkai dapat mengapung
di permukaan. Jaringan pengangkut tersusun atas floem yang mengelilingi xilem
di tengah. Batang terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan
jaringan pengangkut. Jaringan parenkim yang menyusun korteks pada batang banyak
terdapat pati. Akar terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan
jaringan pengangkut. Bentuk jaringan epidermis pada akar cenderung tidak
beraturan, yang disebabkan bentuk akar yang serabut. Jaringan pengangkut
tersusun atas floem yang mengelilingi xilem, dengan ukuran xilem yang lebih
besar. Komposisi kimia dari daun dan tangkai semanggi meliputi kadar air, abu,
protein, lemak, dan serat. Kadar air pada saat segar sebesar 89,02% setelah
dikukus berubah menjadi 87,92%. Kadar abu pada saat segar 14,2% berubah menjadi
4,38% setelah pengukusan. Kadar protein sebesar 39,63% berubah menjadi 26,74%
setelah pengukusan. Kadar lemak pada daun segar sebesar 2,62% berubah menjadi 2,48%
setelah pengukusan. Kandungan serat saat segar sebesar 20,77% berubah menjadi
9,27% setelah proses pengukusan. Seperti halnya kadar protein, air, abu, lemak
dan serat, proses pengukusan juga mengakibatkan perubahan kandungan vitamin
daun dan tangkai semanggi air. Kandungan Vitamin C daun dan tangkai semanggi
air segar sebesar 66,58 mg/100g berubah menjadi 55,29 mg/100g setelah proses
pengukusan. β karoten 3 daun dan tangkai semanggi air segar sebesar 3,3 μg/g
berubah menjadi 2,08 μg/g, sedangkan total karoten semanggi air segar sebesar
73,78 μg/g berubah menjadi 42,10 μg/g setelah proses pengukusan. Adapun untuk
vitamin A, B, D, E, K tidak terdeteksi pada semanggi air.[kt]