Klasifikasi Tanaman
Bawang Bombay Istilah bawang bombay berasal ketika komoditas ini pertama
kali dibawa oleh pedagang-pedagang dari kota Bombay (sekarang disebut Mumbay),
India, ke Indonesia. Bawang bombay (allium ceva) termasuk herba biennial yang dibudidayakan sebagai tanaman annual
(semusim), kecuali untuk produksi benih. Bawang bombay adalah sejenis bawang
yang biasa digunakan dalam memasak makanan di Indonesia, tidak hanya digunakan
sebagai hiasan tapi juga bagian dari masakan karena bentuknya yang besar dan
tebal dagingnya.
Klasifikasi Bawang
Bombay
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
- Sub Kelas: Liliidae
- Ordo: Liliales
- Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
- Genus: Allium
- Spesies: Allium cepa L.
Bawang bombay memiliki berbagai manfaat pengobatan. Penghuni
awal benua Amerika menggunakan bawang bombay liar untuk mengobati pilek, batuk
dan asma serta untuk mengusir serangga. Dalam pengobatan China, bawang bombay
telah digunakan untuk mengobati radang tenggorokan, batuk, infeksi bakteri dan
masalah pernapasan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung penggunaan bawang
bombay untuk meningkatan nafsu makan yang buruk dan mencegah penyempitan
pembuluh darah. Selain itu, ekstrak bawang bombay diakui oleh WHO untuk membatu
pengobatan batuk dan pilek, asma serta bronkitis. Bawang bombay dikenal dapat
mengurangi kejang saluran pernapasan. Sebuah ekstrak bawang bombah diketahui dapat
mengurangi sesak napas akibat alergi pada pasien asma. Bawang bombay adalah
sumber yang sangat kaya frukto-oligosakarida. Oligomer ini merangsang
pertumbuhan bakteri sehat sehat bifido dan menekan pertumbuhan bakteri
berbahaya dalam usus besar. Selain itu, mereka dapat mengurangi resiko tumor
berkembang di usus besar.[kt]