Klasifikasi Tanaman
Bunga Allamanda - Allamanda cathartica adalah tanaman hias yang umum
disebut sebagai bunga Alamanda & juga sering disebut sebagai bunga terompet
emas, bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup. Bunga Alamanda berasal dari
daerah Amerika Tengah, Amerika Selatan & banyak ditemukan di Brazil di mana
bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah. Tanaman
Alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai
2 meter. Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun). Batangnya yang
sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas
mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan
permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 Cm. Selain itu daun Alamanda
pada umumnya berkumpul sebanyak 3 atau 4 helai. Bunga Alamanda berwarna kuning
& berbentuk seperti terompet dengan ukuran diameter 5-7.5 Cm. Tanaman ini
memiliki bunga yang berbau harum. Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar
sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang
cukup & kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak mampu tumbuh
pada tanah yang bergaram atau terlalu basa & tanaman ini juga tidak tahan
suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini
sangat sensitif terhadap suhu dingin. Alamanda tumbuh dengan baik &
menghasilkan bunga pada intensitas matahari penuh tanpa halangan. Jika diberi
halangan maka produksi bunganya menurun. Tanaman ini tumbuh baik dengan kondisi
tanah berpasir, kaya bahan organik, serta beraerasi baik. Secara keseluruhan,
Alamanda adalah tanaman yang mudah tumbuh pada kondisi yang sesuai sehingga
pada beberapa daerah juga dipandang sebagai gulma.
Klasifikasi Tanaman
Bunga Allamanda
- Kingdom : Plantae
- Phylum : Basidiomycota
- Class : Magnoliopsida
- Ordo : Apocynales
- Famili : Apocynaceae
- Genus : Allamanda
- Species : Allamanda cathartica
Iklim yang tepat untuk pertumbuhan alamanda adalah daerah
dengan iklim tropis. Pada daerah dengan iklim tropis, Alamanda dapat tumbuh
hampir di sebagian besar lingkungan dengan laju pertumbuhan yang cukup cepat.
Di habitat aslinya, Alamanda hidup pada ketinggian 0-700 meter dari permukaan
laut (dpl) dengan curah hujan 1000 hingga 2800 mm per tahun. Karena
pertumbuhannya yang cepat, alamanda umum digunakan sebagai ornamen untuk
menghias pagar dan tembok. Tanaman Alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak
habitat. Tanaman ini dapat berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang
umum dilakukan yaitu dengan stek batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas
hibrida sulit memunculkan kapsul biji. Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya
cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk menjaga penampilannya.
Bunga ini selain cantik juga memiliki manfaat. Kita dapat
menggunakan akar, daun & bunga Alamanda sebagai bahan untuk obat-obatan.
Sedangkan getahnya yang berwarna putih dapat dijadikan sebagai obat penyakit
kanker & pencegah kuman atau bakteri. Getah tanaman ini memiliki sifat anti
bakteri. Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah satunya
dapat dipakai sebagai laksatif. Bunga alamanda juga memiliki sifat antibiotik
terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan
sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa.
Selain itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.[kt]