ads header

Minggu, 17 Agustus 2014

Klasifikasi Tanaman Cocor Bebek

0
Klasifikasi Tanaman Cocor Bebek Selama ini tanaman cocor bebek lebih sering digunakan sebagai penghias halaman rumah.Namun, tanaman yang berasal dari Madagaskar ini ternyata juga berkhasiat obat. Ia bisa digunakan sebagai obat, baik obat luar maupun dalam. Cocor bebek dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Kalanchoe pinnata Pers. Daunnya yang cukup tebal, selain banyak mengandung air, juga menyimpan berbagai bahan kimia yang bermanfaat bagi kesehatan. Berasal dari Madagaskar, tersehar di daerah tropik. Tinggi ± 1m, dipelihara di pekarangan rumah atau tumbuh liar di tepi jurang, pinggir jalan dan tempat-tempat yang tanahnya berbatu-batu, daerah panas dan kering. Tumbuh sampai ± 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman herba berdaging pada pangkalnya agak berkayu, tegak, tinggi 0,3-2 m. Sebuah situs kesehatan, National Center for Biotechnology Information, menyebutkan bahwa bufadienolides yang terdapat pada sosor bebek bersifat antitumor.
Penelitian yang dilakukan oleh Supratman beserta rekan-rekan dari Divisi Biokimia Terapan Osaka Prefecture University di Sakai, Jepang, menunjukkan bahwa isolasi terhadap lima bufadienolides dari daun sosor bebek mempunyai efek menghambat pengaktifan antigen awal virus Epstein-Barr (EBV-EA) pada sel Raji yang disebabkan oleh tumor.
Klasifikasi Tanaman Cocor Bebek
  • Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
  • Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  • Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
  • Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
  • Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
  • Sub Kelas : Rosidae
  • Ordo : Rosales
  • Famili : Crassulaceae
  • Genus : Kalanchoe
  • Spesies : Kalanchoe waldheimii Raym.-Hamet & H. Perrier
Selain bufadienolides, sosor bebek yang mempunyai rasa sedikit asam, lunak, dan dingin ini juga mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan kaempferol-3-glucoside.
Kandungan kimia tersebut membuat sosor bebek bisa digunakan untuk berbagai pengobatan. Sosor bebek selain antitumor juga mempunyai sifat antiradang, menghentikan perdarahan, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan luka. Masyarakat China kerap menggunakan sosor bebek sebagai ramuan untuk mengatasi masalah pencernaan, muntah darah, dan gangguan pada telinga ataupun tenggorokan. Kemudian, sosor bebek juga digunakan untuk mengatasi trauma luka akibat kecelakaan, memar, ataupun perdarahan. Hal ini terutama dikarenakan sifat daun sosor bebek yang dingin.
Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah tetapi banyak pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu. Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging dan mengandung banyak air. Warna daun hijau muda (kadang kadang abu-abu). Bunga majemuk, buah kotak. Bila dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin.
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim tropika seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, dan Hawai. Di banyak daerah tersebut, seperti di Hawai, tanaman ini dianggap sebagai spesies yang invasif. Alasan utama penyebarannya yang besar adalah karena kepopuleran tanaman ini sebagai tanaman hias.
Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging dan mengandung banyak air. Warna daun hijau muda (kadang kadang abu-abu). Bunga majemuk dan buah kotak. Bila di makan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin. Nama daerahnya antara lain, cakar itek (sunda), didingin banen (Aceh), daun sejuk, sapohoni (Palembang), ceker bebek, cocor bebek (Melayu). Tanaman ini berbunga mulai pada bulan April-Agustus.
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim tropika seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, and Hawaii. Di banyak daerah tersebut, seperti di Hawaii, tanaman ini dianggap sebagai spesies yang invasif. Alasan utama penyebarannya yang besar adalah karena kepopuleran tanaman ini sebagai tanaman hias.
Daun: berbatang basah, daun tebal pinggir beringgit, banyak mengandung air, bentuk daunnya lonjong atau bundar panjang, panjang 5 - 20 cm, lebar 2,5-15 cm, ujung daun tumpul, pangkal membundar, permukaan daun gundul, warna hijau sampai hijau keabu-abuan. Daun tunggal atau kelihatan seolah-olah berbilang 3 atau menyirip berdaun 5. Daun atau tajunya memanjang atau oval, dengan ujung yang tumpul, beringgit atau beringgit rangka p, 5-20 kali 2,5-15 cm.

Batang: segi empat, lunak, beruas, warna hijau. Batang segi empat tumpul atau hampir membulat bunga berbilangan atau kelipatan empat, menggantung, pada mulai yang tegak tidak rapat. Bunga : bentuk malai, mahkota bentuk corong warna merah dan kelopak berdaun lekat. Buah kotak, warna ungu bernoda putih, buah silindris, melembung 1,5- 4 cm panjangnya, taju pendek. Mahkota bentuk periuk atau lonceng, jelas menyempit di atas pangkal yang melebar, di atasnya lagi melebar, panjang 3,5-5,5 cm, bagian yang muncul di atas kelopak merah, pangkal tabung dengan 8 lipatan yang dalam, taju bulat telur bentuk lanset, bentuk ekor yang meruncing. Benang sari, dua lingkaran.tangkai putik panjang. Helaian sisik segi empat.
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas yang terdiri dari satu lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, stomata sedikit. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, stomata lebih banyak daripada epidermis atas. Di dalam mesofil tidak terdapat jaringan palisade, jaringan bunga karang terdiri dari sel-sel yang besar hampir bundar,berisi lender, terdapat sedikit hablur kalsium oksalat berbetuk prisma. Pada tulang daun terdapat pembuluh tipekolateal, pada bagian bawah berkas pembuluh terdapat beberapa lapis jaringan kolenkim, pada bagian bawah tulang daun terdapat 1 sampai 2lapis jaringan kolenkim. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas dan epidermis bawah berebtuk polygonal, dinding sedikit berombak, stomata tipe anomositik. Serbuk berwarna hijau kotor keabu-abuan. Fragmen pengenal adalah epidermisa atas dinding sedikit berombak dengan stomata anomisitik, epidermis bawah dinding sedikit bergelombang dengan stomata lebih banyak, mesofil meliputi dari sel besar, bentuk bundar, dinding tipis, di dalamnya kadang-kadang ada hablur kalsium, oksalat bentuk prisma, berkas pembuluh xilem dengan penebalan tangga dan spiral.[kt]