Klasifikasi Tanaman
Kamboja Putih Plumeria adalah sebutan nama latin untuk bunga kamboja,
diabadikan dari nama seorang botani asal Prancis bernama Charles Plumier
sebagai orang pertama yang menemukan tanaman ini ketika melakukan perjalanan ke
dunia baru (Amerika) pada abad ke-16 dalam misinya mendokumentasikan flora dan
fauna yang ada di sana. Berdasarkan penelitian asal usul tanaman plumeria ini
tidak bisa ditentukan secara pasti, diperkirakan menyebar dari wilayah tropis
kepulauan Pasifik daerah Amerika yang hangat karena di daerah inilah plumeria
pertama kali diketemukan. Di beberapa negara plumeria disebut frangipani, di
Brasil plumeria dikenal dengan nama Jasmine de Cayenne dan di Hawaii plumeria
juga dikenal dengan nama Hawaiian Lei karena kebiasaan tradisional masyarakat
Hawaii menggunakan bunga plumeria sebagai rangkaian Lei atau kalung tradisional
Hawaii.
Anehnya di Indonesia plumeria dikenal dengan nama bunga
Kamboja padahal asal-usul tanaman ini diperkirakan bukan berasal dari negara
Kamboja dan yang lebih aneh lagi di China plumeria dikenal dengan nama bunga
telur ayam ( Jïdán Huá ), entah mengapa dan apapun sebutan untuk plumeria yang
penting kita perlu sedikit mengetahui riwayat dan manfaat dari plumeria ini
guna menambah pengetahuan bagi keluarga kita. Sekilas bila kita lihat plumeria
hanyalah tanaman hias perindang yang berbunga indah untuk dipandang dengan
tebaran aromanya harum lembut berkesan mewah perpaduan antara wangi dahlia,
melati dan mawar, sementara tidak kita ketahui justru manfaat utama dari
tanaman ini ada pada bunganya.
Klasifikasi Tanaman
Kamboja Putih
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas: Asteridae
- Ordo: Gentianales
- Famili: Apocynaceae
- Genus: Plumeria
- Spesies: Plumeria alba.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria
diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal
Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan
pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura
serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di
beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja ditanam di pekuburan
sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan
mudah, melalui stek batang. Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman
hias outdoor awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman kuburan.
Di hutan pegunungan tanaman ini sering dijumpai di
tempat-tempa yang dianggap keramat oleh penduduk setempat dan atau kuburan tua.
Kandungan dan Manfaat : Getah putihnya mengandung damar dan
karet, yang mampu mengontraksikan kulit tanpa menimbulkan rasa sakit. Tumbuhan
ini juga mengandung fuvoplumierin yang mencegah pertumbuhan bakteri. Bunganya
berkhasiat menurunkan panas, menghentikan batuk, meluruhkan air seni. Batangnya
melancarkan buang air besar. Kulit batang
kamboja mengandung senyawa plumerid yang bersifat racun dan bisa digunakan
untuk menyembuhkan tumit yang pecah-pecah.[kt]