Klasifikasi Tanaman Jamur Kuping Sahabat seklaian pada
kesempatan kali ini Klasifikasi tanaman akan share artikel mengenai Klasifikasi
Jamur Kuping. Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok
jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly
yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah
dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu,
umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium
yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua
miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Auricularia auricula umumnya
kita kenal sebagai jamur kuping. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk
tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping).
Karakteristik dari jamur kuping ini adalah memiliki tubuh
buah yang kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan
kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang.
Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang
dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan
kenyal.
Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat
kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua. Jenis jamur
kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna
coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh
buah, serta ukuran tubuh buah kecil. Jamur kuping merupakan salah satu jamur konsumsi
yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu
relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran
segarnya.
Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan
membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan,
reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut
basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang
selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.
Siklus hidup pada jamur kuping hampir serupa dengan siklus
hidup pada jamur tiram dan shiitake yaitu tubuh buah yang sudah tua akan
menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak. Apabila
spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan
hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam
kondisi yang lembab) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk
miselium melalui beberapa fase. Pada fase pertama, miselium primer yang tumbuh
akan terus menjadi banyak dan meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi
miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian
permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar 0.1 cm). Dari primordial
akan tumbuh dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin
lama akan semakin membesar (kurang lebih 3-5 hari). Kemudian, dari primordial
akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua dapat
dipanen.
Klasifikasi Jmaur Kuping
- Kingdom: Fungi
- Filum: Basidiomycota
- Kelas: Agaricomycetes
- Ordo: Auriulariales
- Family: Auriculariaceae
- Genus: Auricularia
- Spesies: A. aureicularia-judae
Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya
untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka
bakar. Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki
khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam
makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun
berbentuk logam berat. Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur
kuping juga efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel
kanker) hingga 80-90% serta berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan
menghambat proses penggumpalan darah). Manfaat lain dari jamur kuping dalam
kesehatan ialah untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi), pengerasan
pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia), mengobati
penyakit wasir (ambeien), dan memperlancar proses buang air besar.
Jamur kuping juga telah dijadikan sebagai bahan berbagai
masakan seperti sayur kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan
bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan tekstur lunak yang terasa segar dan
kering. Jamur kuping sering digunakan sebagai campuran sup ini memiliki rasa
yang cukup lezat. Tak heran menjadi jenis makanan yang digemari semua usia. Terlepas
dari itu, jamur kuping sudah dikenal secara luas sebagai bahan makanan yang
memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun. Manfaat jamur kuping ini telah
diketahui sejak ratusan tahun lalu oleh bangsa Tionghoa. Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama
dimasak dapat menjadi pengental. Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau
menetralkan kolesterol.
Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan,
dan warnanya. Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah kecil (sering disebut
jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda, dan
rasanya sesuai dengan selera. Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar (jamur
kuping gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena
harus diiris kecil-kecil bila akan dimasak. Jamur kuping selain untuk ramuan
makanan juga unuk pengobatan yaitu untuk mengurangi panas dalam, dan juga
mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.[kt]