Klasifikasi Tanaman Cabe Keriting Cabe keriting merupakan
tanaman musiman dengan tinggi dapat mencapai satu meter, daun berwarna hijau
tua, berbentuk bujur telur dan bunga soliter dengan daun bunga putih. Tanaman
cabai keriting merupakan tumbuhan perdu yang berkayu, tumbuh di daerah dengan
iklim tropis. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang biak didataran tinggi
maupun dataran rendah.
Klasifikasi Tanaman Cabe Keriting
- Divisi : Spermatophyta
- Sub Divisi : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledonae
- Family : Solaneceae
- Genus : Capsicum
- Spesies : Capsicum annuum L
Pada umumnya cabai keriting dapat ditanam di dataran rendah
sampai pegunungan (dataran tinggi) + 2.000 meter dpl yang membutuhkan iklim
tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur yang baik untuk
tanaman cabai keriting adalah 240 – 270C, dan untuk pembentukan buah pada
kisaran 160 – 230 C. Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman
pertanian, cocok pula bagi tanamancabai keriting. Untuk mendapatkan kuantitas
dan kualitas hasil yang tinggi, cabai keriting menghendaki tanah yang subur,
gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing
(nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara
5.5 – 6.8.
Pengendalian Hama dan Penyakit, salah satu faktor penghambat
peningkatan produksi cabai keriting adalah adanya serangan hama dan penyakit
yang fatal. Kehilangan hasil produksi cabai keriting karena serangan penyakit
busuk buah (Colletotrichum spp), bercak daun (Cercospora sp) dan cendawan
tepung (Oidium sp.) berkisar antara 5% – 30%. Strategi pengendalian hama dan
penyakit pada tanaman cabai keriting diajurkan penerapan pengendalian secara
terpadu. Komponen Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu (PHPT) ini
mencakup pengendalian kultur teknik, hayati (biologi), varietas yang tahan
(resisten), fisik dan mekanik, dan cara kimiawi.
Panen cabai keriting sangat dipengaruhi oleh faktor jenis
atau varietasnya, dan lingkungan tempat tanam. Di dataran rendah, umumnya cabai
keriting mulai dipanen pada umur 75-80 hari setelah tanam. Panen berikutnya
dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan),
panen perdana dapat dimulai pada umur 90-100 hari setelah tanam. Selanjutnya
pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali. Khusus untuk sasaran ekspor,
panen cabai keriting dipilih pada tingkat kemasakan 85% – 90% saat warna buah
merah-kehitaman. Di dataran rendah, panen cabai keriting untuk tujuan ekspor
dapat diatur 2 hari sekali sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari
sekali.[kt]