Klasifikasi Tanaman
Anggrek - Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku
tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas
dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar
anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup
sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah
beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara
beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan
"berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan
ketersediaan air dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air
yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara.
Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya
tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga
ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan.
Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Klasifikasi tanaman
Anggrek
Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada
pohon dan ranting-ranting tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek
dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor lingkungan, antara lain sinar
matahari, kelembaban dan temperatur serta pemeliharaan seperti : pemupukan,
penyiraman serta pengendalian OPT. Pada umumnya anggrek-anggrek yang
dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2° C dengan temperatur minimum 15° C.
Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi
temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman.
Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar
antara 60–85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk
menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga
agar tidak terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada
tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan
terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat
diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman
dengan bantuan sprayer.
Berdasarakan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan
menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah
anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan
berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Kecuali pada anggrek jenis
Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi
batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp.,
Cattleya sp., Oncidium sp. dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada
umumnya bersifat epifit.
Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh
titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada
satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh
anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis sp., Renanthera sp.,
Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp.
Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai
berikut :
- Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 50–60%, Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60 – 75 %.
- Anggrek terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda sp. dan Arachnis sp. Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70 – 100 %, dengan suhu siang berkisar antara 19 – 380C, dan malam hari 18–210C. Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan.
- Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh, misalnya Dendrobium phalaenopsis.
- Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya Goodyera sp.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu
mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun
tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain
terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula
yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk
yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan
jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah
("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi.
Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan
terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan
batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau
"melebar" (simpodial), tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun
memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi
sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang
membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk,
muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya
simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan
mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi
membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris
yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek
dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia")
dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk
(atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa
bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika
masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan,
sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan
cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna.
Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan
melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.
Anggrek Berdasarkan
Tipe Pertumbuhan
- Monopodial. Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).
- Simpodial. Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.
Jenis-jenis Anggrek
Hias
Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama
genusnya saja karena banyak sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang
telah dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek memiliki semacam aturan khusus yang
agak "menyimpang" dari aturan penamaan botani biasa.
Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:
- Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara
- Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek
- Grammatophylum, anggotanya termasuk anggrek Papua raksasa
- Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek "golden shower"
- Phalaenopsis kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalahsalah satu jenisnya
- Spathyphyllum, anggrek tanah
- Vanda, biasanya sebagai bunga potong.[kt]