Klasifikasi Tanaman Aglaonema Sahabat sekalian pada
kesempatan kali ini Blog Klasifikasi tanaman akan share artikel mengenai
Klasifikasi Tanaman Sri rejeki atau Aglaonema. Akar aglaonema merupakan akar serabut.
Warnanya putih bersih, terlihat gemuk, dan berbentuk silinder. Jika tanaman
sakit akar aglaonema akan kurus dan berwarna coklat. Sama dengan fungsi akar
tanaman lain, akar aglaonema juga di gunakan untuk menyerap unsur hara dari media tanam.
Batang aglaonema ada yang pendek dan ada yang tinggi,
tergantung pada jenisnya. Batang tersebut tidak berkayu dan tertutup oleh
pelepah daun. Batang Aglaonema berbentuk silinder, berwarna putih hingga putih
kekuningan, dan termasuk batang basah (herbaceous) yang bersifat lunak dan
berair. Ukuran batang Aglaonema pendek dan tertutup oleh daun yang tersusun
rapat antara. Warna batang Aglaonema pada umumnya putih, hijau muda, atau merah
muda.
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
- Sub Kelas: Arecidae
- Ordo : Arales
- Famili: Araceae (suku talas-talasan)
- Genus: Aglaonema
- Spesies: Aglaonema crispum
Susunan tulang daun tanaman ini menyirip Tanaman ini berdaun
lonjong hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, atau berwarna abu-abu keperakan.
Daun merupakan daya tarik utama aglaonema. Bentuk daun aglaonema memiliki
banyak ragam. Ada yang berbentuk bulat (oval), lanset, menyerupai bentuk
jantung, elips, dan ada yang panjang. Warnanya daunnya pun beragam. Ada yang
berwarna merah tua, merah mudah, hijau tua, kuning, atau jingga. Warna-warna
daun tersebut makin menawan dengan adanya hiasan corak bintik, belang, loreng,
atau motif duri ikan.
Daun aglaonema dan
jenis aslinya berwarna hijau (kecuali jenis rotundum).Daun seperti dibutuhkan
untuk menangkap sinar matahari lebih banyak sehingga fotosintesis
optimal.Selain untuk menangkap cahaya, di lingkungan aslinya yang lembap, daun
aglaonema menjadi lebar agar proses transpirasi (penguapan dari permukaan
tanaman) menjadi optimal.Jadi, meski kelembapan tinggi, tanaman ini dapat
bertranspirasi.Iklim mikro dari habitat asli itulah yang dijadikan dasar untuk
melakukan modifikasi lingkungan di luar habitat asli.Itu karena 3 proses utama
metabolisme tanaman yaitu transpirasi, respirasi, dan fotosintesis.
Bunga aglaonema muncul di ketiak daun. Bentuknya bulat
lonjong,berwarna putih kehijauan ditopang batang yang memanjang. Bunga
aglaonema termasuk uniseksual, yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat
dalam satu bunga.
Tanaman Aglaonema mempunyai bunga yang sempurna karena
memiliki bunga jantan dan bunga betina, sedangkan menurut Purwanto, bunga
Aglaonema sangat sederhana dan termasuk bunga majemuk tak terbatas dan
tergolong bunga tongkol (spadix). Bunga Aglaonema memiliki waktu
kemasakkan yang berbeda antara bunga
jantan dan betina, sehingga sulit dilakukannya persilangan pada Aglaonema.
Bunga Aglaonema berwarna putih dengan seludang putih kehijau-hijauan. Bunga
jantan yang sudah masak akan terlihat serbuk sarinya berwarna putih.
Sepintas, buah
aglonema mirip dengan buah kopi, saat masih mudah warnanya hijau tua dan akan
berubah menjadi merah terang ketika sudah tua. Di dalam buah terdapat biji yang
dapat ditumbuhkan untuk menghasilkan aglaonema baru. Buah aglonema akan matang
setelah mencapai umur delapan bulan. Aglaonema adalah genus dari sekitar 20
spesies asli dari rawa-rawa dan hutan hujan tropis Asia Tenggara termasuk
Thailand, dan tumbuh baik pada areal
dengan intensitas penyinaran rendah /cahaya yang tidak langsung dan kelembaban tinggi.
Secara morfolog, aglaonema
termasuk tumbuhan habitus herba alias tak berkayu dengan ukuran kecil.Ia
tumbuh di lantai hutan primer sampai sekunder tergantung varietasnya.
Perbanyakkan tanaman Aglaonema dapat dilakukan secara
generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif dilakukan dengan menggunakan
biji. Sedangkan perbanyakan Agalonema vegetatif dilakukan dengan menggunakan
anakan, setek bonggol, setek tunas dan cangkokkan. Perbanyakan dengan setek
dilakukan dengan menggunakan batang Aglaonema yang berukuran 3-4 cm. Perbanyakan aglaonema secara generatif adalah melalui
biji. Perbanyakan aglaonema secara
vegetatif adalah melalui stek, pemisahan anakan, cangkok dan kultur jaringan.[kt]