Klasifikasi Tanaman Jagung Sahabat Terpelajar, pada
kesempatan kali ini KlasTa akan share artikel mengenai Klasifikasi Tanaman
Jagung. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa
Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun
tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal
dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang
dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa
genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung,
tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika
Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat dengan suku
Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak 10.000 tahun
yang lalu.
Tanaman jagung yang ada di wilayah Asia diduga berasal dari
Himalaya. Hal ini ditandai oleh ditemukannya tanaman keturunan jali (jagung
jali, Coix spp) dengan famili Aropogoneae.Kedua spesies ini mempunyai lima
pasang kromosom. Namun teori ini tidak mendapat banyak dukungan.
Tanaman jagung berasal dari dataran tinggi Andean Peru,
Bolivia, dan kuador. Hal ini dukung oleh hipotesis bahwa jagung berasal dari
Amerika elatan dan jagung Andean mempunyai keragaman genetic yang luas terutama
di daratan tinggi peru. kelemahan teori inia adalah ditemukannya kerabat liar
seperti teosinte di dataran tinggi tersebut. Mangelsdorf seorang ahli biologi
evolusi yang menghususkan perhatian pada tanamn jagung menampik hipotesis ini.
Banyak ilmuwan percaya bahwa jagung berasal dari Meksiko,
karena jagung dan spesies liar jagung teosinte sejak lama ditemukan di daerah
tersebut, dan masih ada di habitat asli hingga sekarang. Ini juga mendukung
ditemukannya fosil tepung sari dan tongkol jagung dalam gua, dan kedua spesies
mempunyai keragaman genetic yang luas. Teosinte dipercaya sebagai nenek moyang
tanaman jagung. Jagung telah dibudidayakan di Amerika Tengah mecsiko bagian
selatan sekitar 8000 – 10.000 tahun yang lalu.dari penggalian di temukan jagung
berukuran kecil, yang diperkirakan usianya mencapai sekitar 7000 tahun. Menurut
pendapat beberapa ahli botani teosinte Zea mays spp.sebagai nenek moyang
tanaman jagung merupakan tumbuhan liar yang berasal dari lembah sungai Balsas.
Lembah di meksiko selatan. Bukti genetic antropologi arkeologi menunjukkan
bahwa daerah asal jagung adalah di Amerika Selatan daerah ini jagung tersebar
dan di tanam di seluruh dunia.
Klasifikasi Tanaman :
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan
- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
- Sub Kelas : Commelinidae
- Ordo : Poales
- Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
- Genus : Zea
- Spesies : Zea mays L.
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan
tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m.
Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum
bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti
padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai
kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman
yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah
yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum
dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya
tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak
banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang.
Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu
tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada
daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah
(diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur
khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret
dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian
puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh
dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya
dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga
betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol
produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung
siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).[kt]